Rabu, 09 Februari 2011

Kita Perlu Tahu


Rukun Islam Pertama yang kita kenal hingga kini adalah Mengucapkan dua kalimat Syahadat (Kalimatillah:red)......Adalah bukan itu yang Benar.... tapi seharusnya Menegakkan dua kalimat Syahadat. Beberapa faktor penjelas adalah sbb :

1. Kata mengucapkan dengan menegakkan adalah dua hal yang memiliki arti sangat jauh berbeda. Mengucapkan hanya berarti diucapkan saja tanpa tuntutan/ kewajiban lain setelahnya, manakala selesai diucapkan di bibir maka selesai pula kewajiban tersebut. Meskipun keduanya merupakan kata kerja, namun keduanya memiliki perbedaan. Menegakkan berarti harus dikerjakan, dilakukan, diperjuangkan juga merupakan suatu kesatuan bulat yang tidak dapat dipisahkan yaitu: diucapkan, dipahami lalu dituntut untuk dikerjakan, atau merealisasikan tegaknya Kalimatillah tersebut. Bayangkan, seandainya saja Kalimatillah hanya diucapkan saja, maka Islam tidak akan pernah mencapai jaman keemasan pada masa pemerintahan Sayidina Umar bin Kattab dengan menguasai 2/3 dunia meliputi Benua Afrika, Eropa dan Asia, menundukkan bangsa-bangsa besar: Persia, Romawi, Mongol, dll, hingga pemerintahan Islam berpusat di Cordoba Spanyol, dan perjuangan Islam terus bergerak menuju Asia Timur hingga sampai Indonesia.(baca: Sejarah perjuangan Islam). ” Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?....Amat besar kebencian disisi ALLAH bahwa kamu mengucapkan apa-apa yang tiada kamu kerjakan ” (ASH SHAFF: 2-3).

2. Poin Rukun Islam ke-2 s/d 5 merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari mengerjakan sholat, berpuasa, membayar zakat dan pergi haji. Jadi dapat dipastikan bahwa Seharusnya semua poin yang terdapat di dalam Rukun Islam adalah rangkaian kegiatan. Sejarah mencatat bahwa setelah tegaknya Kalimatillah di Yastrib (Madinah) maka disana pula Rasulullah melaksanakan kewajiban sholat untuk kali yang pertama dengan dikumandangkannya Adzan untuk yang pertama kali pula oleh Sahabat Bilal. Jadi Madinah merupakan Starting Point bagi Rasulullah didalam misinya menegakkan Kalimatillah.

3. Seharusnya Rukun Islam menjadi salah satu azaz pemersatu umat, karena untuk menegakkan Kalimatillah tidak mungkin dilakukan oleh pribadi maupun golongan, tapi dibutuhkan kekuatan seluruh umat yang diikuti pengorbanan harta dan jiwa dalam satu komando. Namun karena hanya diucapkan saja maka Kalimatillah hanya menjadi urusan pribadi perorangan saja.

4. Mengucapkan Kalimatillah sungguh hanyalah sebuah kata dengan arti yang kerdil, suatu warisan usaha yang dilakukan oleh (SNOUCK HURGRONYE dan VAN DER PLAS) dan dilestarikan oleh musuh-musuh Islam hingga masa kini agar umat Islam menjadi bodoh dan dapat ditundukkan. Berbeda dengan menegakkan Kalimatillah yang berarti adalah sebuah Perjuangan dengan Konsekuenitas dan Konsistensi tiada batas sampai seluruh alam jagad tunduk dan patuh kepada Kalimatillah. Sehingga selama hayat masih dikandung badan maka perjuangan menegakkan Kalimatillah tidak akan pernah berhenti. Seperti yang dilakukan Rasulullah dan para pengikutnya hingga kini. ” Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan bagi orang yang mengharap Rahmat ALLAH........” (AL AHZAB: 21- 22).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar